Tolak peluru merupakan cabang nomor atletik yang diperlombakan dalam ajang bergengsi seperti Asian Games hingga Olimpiade. Olahraga ini mengharuskan para atletnya menguasai teknik tolak peluru yang benar, agar hasil lemparannya mencapai titik sejauh mungkin. Di Indonesia, teknik tolak peluru biasanya akan diajarkan di bangku sekolah dasar dan menengah. Sesuai namanya, olahraga tolak peluru adalah suatu upaya menolak atau mendorong bola besi ke arah depan. Tolak peluru harus dilakukan menggunakan satu tangan. Hal tersebut sudah menjadi aturan dasar yang disepakati baik oleh para atlet maupun induk organisasi atletik dunia yaitu IAAF. Meski terlihat mudah, pada prakteknya cara menolak peluru yang benar cukup sulit dilakukan. Mengingat bobot dari pelurunya sendiri lumayan berat. Untuk kompetisi resmi, ukuran berat bola peluru bagi atlet pria yaitu 7,26 kg. Sedangkan bagi atlet putri beratnya 4 kg. Agar tembakan peluru bisa mencapai titik paling jauh, seorang atlet perlu menguasai dasar-dasar dari teknik tolak peluru. Apa saja teknik tolak peluru yang harus dipelajari? Berikut penjelasan ringkasnya. Teknik Tolak Peluru Secara umum terdapat beberapa fase dalam teknik tolak peluru. Teknik ini dimulai dengan sikap awalan atlet hingga posisi tubuh setelah peluru berhasil dilesatkan. Mengutip PJOK Modul 10 Atletik - Tolak Peluru, berikut uraiannya 1. Cara Memegang Peluru yang Benar Cara memegang peluru yang benar adalah sebagai berikut Jari-jari tangan harus memegang dengan kuat peluru. Usahakan letaknya berada di bagian telapak tangan atas Jari-jari tangan harus diregangkan terutama jari manis, jari tengah, dan jari telunjuk. Tujuannya agar menahan dan memegang peluru bagian belakang Jari kelingking dan ibu jari memegang/menahan peluru bagian samping. Sehingga peluru tidak tergelincir ke dalam atau ke luar Kalau tangan sudah memegang peluru dengan benar, selanjutnya letakkan pada bahu dan menempel melekat di leher Posisi siku tangan diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan Atlet disarankan supaya menjaga kondisi badan dan tangannya tetap rileks. Kemudian tangan yang lain membantu menjaga keseimbangan 2. Teknik Tolak Peluru untuk Sikap Awalan Awalan sebelum melakukan tolakan peluru perlu diperhatikan baik-baik oleh para atlet. Sebab, langkah pertama ini akan menentukan sejauh mana bola besi tersebut melesat. Berikut teknik awalan untuk tolak peluru Kedua kaki dibuka lebar dan atur posisi tubuh berdiri tegak sedikit menyamping ke arah tolakan Luruskan kaki kiri ke depan Kemudian kaki kanan dengan lutut dibengkokkan ke depan sedikit agakserong ke samping kanan Berat badan berada pada kaki kanan, atur tubuh agak condong ke samping kanan Tangan kanan memegang peluru pada bahu pundak, sedangkan tangan kiri dengan siku dibengkokkan berada di depan sedikit agak serong ke atas Tangan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan Arahkan pandangan mata tertuju ke arah tolakan 3. Teknik Tolak Peluru untuk Menolak Daya tolakan yang kuat akan memberikan hasil lemparan yang maksimal. Untuk melakukannya, berikut langkah-langkah yang mesti dipahami Putar badan ke arah tolakan. Bersamaan dengan itu, tarik siku ke arah samping kiri Lalu pinggul, pinggang, serta perut di dorong ke depan sampai dada terbuka Usahakan agar dada menghadap ke depan, dengan posisi menyerong menuju arah tolakan Dagu diangkat dan pandangan tertuju ke arah tolakan Saat badan sudah menghadap ke depan, lakukan tolakan peluru dengan kuat dan cepat ke arah depan atas Bersamaan dengan itu, kaki kanan membantu memperbesar daya tolakan 4. Teknik Tolak Peluru untuk Gerak Lanjutan Setelah bola peluru ditembakkan ke depan, upayakan agar kaki kanan yang menjadi tumpuan diarahkan menempati tempat bekas kaki dengan lutut agak dibengkokkan Sementara untuk kaki kiri diangkat lurus ke belakang dalam kondisi rileks, supaya menjaga keseimbangan Condongkan badan ke depan disertai tangan kanan dengan sikut agak dibengkokkan berada di depan. Posisinya sedikit agak di bawah badan Untuk lengan kiri arahkan lurus ke belakang untuk menjaga keseimbangan Teknik tolak peluru harus dipahami agar seorang atlet dapat mendorong bola besi tersebut, tanpa melakukan kesalahan yang berujung pada pelanggaran aturan. Di dalam kompetisi resmi, biasanya tolak peluru akan diadakan di sebuah lapangan yang dibatasi oleh dua garis menuju pusat lingkaran dengan panjang balok lemparan 1,22 m, tinggi 10 cm, dan tebal 11,4 cm. Peserta akan dinyatakan gagal apabila dia menyentuh balok atas atau keluar dari lingkaran lapangan. Selain itu, jika peluru jatuh di luar perpanjangan garis sektor lingkaran, lemparannya akan dianggap gagal.
Dibawah ini y ang termasuk nomor lari jarak pendek adalah e. 800 m, 1500 m dan 3000 m. 27. Istilah lain dari gaya menyamping pada teknik tolak peluru adalah . a. guling perut b. O'Brien c. Westem roll d. orthodok Cara pencegahan penyakit HIV/AIDS adalah pencegahan melalui, kecuali . a. Kontak seksual. b. Darah. c
- Tolak peluru merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik. Olahraga ini termasuk dalam kategori di nomor lempar. Dalam praktiknya, olahraga tolak peluru dilakukan dengan cara menolak, mendorong, serta melemparkan peluru, yang berupa bola berbahan logam, sejauh mungkin. Penolakan peluru dilakukan dari titik lempar hingga menuju lokasi pendaratan dengan menggunakan teknik tertentu. Kendati terlihat sederhana, tolak peluru sebenarnya termasuk olahraga berat. Sebab, bobot peluru yang dilempar tidak ringan. Beratnya mencapai 5 kilogram junior putra, 3 kilogram junior putri, 4 kilogram senior putri dan 7,257 kilogram senior putra.Selain itu, setidaknya terdapat 2 faktor yang melatarbelakangi tolak peluru masuk kategori olahraga berat. Kedua faktor berkaitan dengan gerak dasar dalam olahraga ini. Pertama, postur tubuh atlet akan mempengaruhi jarak lemparan peluru. Atlet berpostur tubuh besar cenderung memiliki energi yang lebih besar juga, kendati yang punya fisik kecil maupun sedang mungkin saja mahir dalam olahraga lempar peluru. Kedua, penguasaan teknik lempar peluru akan menentukan jauh atau tidaknya tolakan peluru. Dengan demikian, atlet bertubuh kecil atau sedang dapat melakukan tolakan jauh jika menguasai teknik tolak peluru dengan mahir. Fungsi Tangan Kiri dalam Tolak Peluru Atlet tolak peluru ditekankan memakai tangan dominannya untuk menolakkan peluru ke sektor lemparan. Adapun mayoritas atlet menggunakan tangan kanannya untuk menolakkan peluru, kecuali jika ia kidal. Karena itu, sering muncul pertanyaan apa fungsi tangan kiri dalam tolak peluru, jika atlet lebih dominan memakai tangan kanan. Meskipun tidak digunakan, tangan kiri tangan yang tidak dominan tetap memiliki fungsi penting dalam olahraga tolak peluru. Fungsi tangan kiri ini adalah untuk menjaga keseimbangan atlet. Fungsi utama tangan kiri muncul setelah atlet menolakkan peluru. Tepatnya, dalam posisi pendaratan kaki kanan, sementara kaki kiri ditarik ke belakang bersamaan dengan lengan kiri sang atlet. Dengan demikian, tangan kiri dapat menjaga keseimbangan atlet agar tidak terjatuh saat melakukan tolak peluru. Jika atlet kehilangan keseimbangan usai menolak peuru, ia berisiko terjatuh, dan mengalami cedera itu, tangan kiri, khususnya di bagian bahu, berfungsi sebagai penahan sehingga tolakan menjadi maksimal. Tangan kiri berperan menjaga keseimbangan atlet sehingga bisa mendaratkan peluru ke sektor lemparan secara lebih tepat. Teknik Dasar Tolak Peluru dan Penjelasannya Untuk melakukan olahraga tolak peluru, setidaknya ada 3 teknik dasar yang harus dikuasai. Penguasaan 3 teknik dasar itu bisa menentukan jangkauan lemparan mencakup teknik memegang peluru, teknik meletakkan peluru di leher, dan teknik menolakkan peluru. Dalam praktiknya secara berurutan ialah atlet memegang peluru dengan benar; meletakkan peluru di leher; dan melemparkan peluru hingga menjangkau sasaran lokasi begitu, teknik dasar tolak peluru tak sesederhana itu. Penjelasan yang lebih lengkap mengenai 3 teknik dasar tolak peluru tersebut adalah sebagai Teknik Memegang PeluruDalam olahraga tolak peluru, terdapat tiga teknik memegang peluru. Atlet dapat menggunakan salah satu dari tiga teknik tersebut dalam melakukan tolak peluru. Berikut ini cara melakukan ketiga teknik Teknik memegang peluru jenis pertama Taruh peluru di telapak tangan. Pegang erat peluru menggunakan jari-jari tangan dengan posisi jari-jari dikembangkan. Gunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk memegang peluru. Letakkan jari kelingking di bagian samping peluru dalam posisi menekuk. Ibu jari berada di posisi biasa untuk menjaga keseimbangan peluru. Berikan tenaga lebih pada ibu jari agar bisa menahan peluru lebih kuat sehingga tidak jatuh. b. Teknik memegang peluru jenis keduaTeknik kedua dilakukan dengan merapatkan jari-jemari, termasuk kelingking, kemudian tempelkan pada bagian belakang peluru. Letakkan ibu jari di bagian samping peluru agar seimbang. c. Teknik memegang peluru jenis ketigaTektik ketiga dilakukan dengan cara merapatkan jari-jari dalam posisi sedikit lebih renggang. Teknik ini cocok untuk atlet yang memiliki telapak tangan kecil. 2. Teknik Meletakkan Peluru di LeherSetelah memutuskan teknik memegang peluru yang paling cocok, tempelkan peluru di leher samping kanan, kecuali bagi orang kidal di leher samping kiri. Letakkan ibu jari dengan menempel di atas tulang di bagian bahu atau tulang selangka. Posisikan siku dalam kondisi lurus dan sejajar dengan bahu. Kemudian, miringkan kepala ke arah peluru agar kedudukannya stabil dan mantap. 3. Teknik Menolak PeluruPenguasaan teknik menolak peluru yang tepat akan menghasilkan lemparan peluru sejauh mungkin. Karena itu, atlet perlu menguasai teknik-teknik menolak peluru sebagai berikut. a. Sebelum melempar peluru, atlet berdiri tegak dan rileks dengan posisi menghadap ke samping lapangan. b. Kaki direnggangkan sampai selebar bahu. c. Kemudian, kaki kanan ditekuk dan berat badan bertugas menumpu di kaki kanan. d. Persiapan menolak peluru dilanjutkan dengan menempelkan tangan kanan yang memegang peluru di bahu, tepat di bawah rahang dengan siku membentuk sudut 90 derajate. Pada saat bersamaan, tangan kiri ditekuk dengan siku menghadap ke arah tolakan. f. Ketika tangan memegang peluru, kaki yang dekat dengan lokasi lemparan digerakkan dengan cara diayun. Tujuannya adalah untuk ancang-ancang penolakan peluru. g. Pada saat bersamaan, atlet memutar pinggangnya ke sisi sektor lemparan hingga pinggul mendorong tubuh condong ke depan. h. Lalu, pandangan fokus ke lokasi lemparan peluru. i. Ketika menolakkan peluru, atlet menggerakkan kaki kanannya ke depan sebagai tumpuan, menggantikan kaki kiri yang dijadikan ancang-ancang. j. Kemudian, kaki kiri lurus ke belakang, rileks, serta lutut kanan sedikit ditekuk. Pandangan tetap fokus ke lokasi lemparan peluru. k. Saat menolakkan peluru, atlet memutarkan badannya ke arah sektor pendaratan. l. Pada saat yang sama, kaki kanan menolak dan melonjak dengan tenaga yang cukup besar untuk mendorong peluru. m. Setelah itu, lontarkan peluru dengan sudut tolakan 40 derajat ke arah atas. o. Setelah peluru dilontarkan, kaki mendarat lagi ke tanah dengan posisi sedikit menekuk. p. Di saat bersamaan, posisi badan ditujukan ke arah depan dengan pandangan tertuju ke arah jatuhnya peluru. - Pendidikan Kontributor Abdul HadiPenulis Abdul HadiEditor Addi M IdhomPadakesempatan ini kami akan berbagi soal, dan kunci jawaban PAS PJOK SMP Kelas 7 semester ganjil kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2020/2021, serta dilengkapi dengan kisi-kisi penulisan soalnya. Berikut Soal dan Kunci Jawaban Penilaian Akhir Semester (PAS) Penjas SMP Kelas 7 Kurikulum 2013 Tahun Pelajaran 2020/2021 yang dibuat Tim MGMP PJOK SMP
A Gerak spesifik Tolak Peluru .. 153 B. Variasi Gerak Spesifik Pembelajaran Tolak Peluru Di bawah ini akan dijelaskan beberapa teknik menendang, menghentikan, dan mengiring bola dalam
Jawaban di pegang d telapak tangan di sejajarkan dengan kuping kanan atau pun kiri badan 2x atau 3x ke depan dan ke peluru dengan telapak tangan dengan sekuat kuatnya Simak lebih lanjut di - Jawaban di pegang d telapak tangan di sejajarkan dengan kuping kanan atau pun kiri badan 2x atau 3x ke depan dan ke peluru dengan telapak tangan dengan sekuat kuatnya tE4Gw1W. 327 68 195 94 348 245 220 381 365